@diarisobekk

makasih udah mampir di blog saya... seperti mampir di hati saya ... :))
Tampilkan postingan dengan label Bulan Pertama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulan Pertama. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Juli 2012

"Cintaku Hilang"

"apabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, apabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu.. (Kahlil Gibran)"


dan Cinta, selalu mengawali dengan keindahan yang sebelumnya tak pernah ada untuk kedua kalinya. dan Cinta, pada akhirnya, mau itu bahagia, atau senang, atau sedih, atau duka, berakhir dengan cara yang sangat menyakitkan. 

entah di tinggalkan, entah meninggalkan, entah sama-sama memilih untuk melepaskan.

siapa yang ingin cintanya berakhir dengan cara yang menyedihkan,  siapa yang ingin di tinggal oleh cinta, tak ada yang kuat untuk melawan hendak kehilangan. walaupun banyak yang menghalangnya, tapi pada akhirnya akan tetap berakhir, semanis ia datang memelukmu diam-diam.

begitu juga , aku. 
pada awalnya,  seperti halnya benih yang kutanam, ku sirami ia dengan impian masa depan, ku rawat ia dengan sayang yang tak terbilang, bahkan ketika ia berbunga indah, aku terpana dan tak sadar ada yang terluka di tanganku, ada duri yang tak ku tau telah menusuk dengan lembut, mengoyak jemari yang lama merawatnya.
lalu, lambat laun, hingga entah apa yang sudah kulakukan terhadapnya. entah suatu hari yang lalu aku lupa memujanya, entah aku salah memberi takaran pupuk, entah ada kumbang yang membuatnya layu, ia pun lamat-lamat melayu, menyusut, kurus, rapuh, kering dan mati. 

lalu, apa yang harus aku lakukan, yang kubisa hanya merelakan apa yang pernah kupunya, satu-persatu.
dan akhirnya, cinta tetap saja meninggalkanku. bagaimana bisa yang ku jaga dengan seluruh yang kupunya akhirnya pergi meninggalkanku.

cinta, ia bukan milikmu. ia bisa kau lahirkan dengan sebagaimana maumu, tapi pada akhirnya, pada kematangannnya, ia akan jatuh lagi ke dalam. kembali kepada sang-penciptaNya, yang kau pinjam darinya. 

cinta yang hilang, anak-anak impianku di masa depan.
 

Sabtu, 09 Juli 2011

satu-satunya cinta


malam itu, langit sangat hitam, pekat menutupi bulan dan bintang. Ia seolah sangat marah untuk membiarkan bulan menerangi bumi yang ditemani oleh jutaan bintang. Langit pada saat itu seperti ingin menyemburkan petir kemarahannya dan triliunan air mata yang telah lama ia pendam. Terakhir kali ia begitu adalah pada saat ia dipaksa untuk berada diantara keambangan rasa dan itupun hanya mengeluarkan air sedikit diantara siang bolong yang sangat terang.
Sepertinya itulah gambaran perasaanku malam itu. ketika semuanya telah bahagia, hanya tinggal aku sendiri yang meratapi kelemahan. Sangat menyesal aku harus bertindak bodoh seperti itu. aku seolah dipermainkan, dilecehkan padahal aku sudah sangat bersungguh-sungguh untuk menjaga dan menjadi yang terbaik dalam suatu hubungan hampa ini. tapi apakan daya, kebanyakan dari semua yang kita rencanakan pasti hancur perlahan-lahan tanpa sisa.
Aku sudah sangat lelah untuk tidak mengakui kesakitan hati yang telah aku pendam beberapa hari ini. tetap saja ada orang yang tidak mengerti dengan apa yang aku lakukan. Mereka melihat saja tanpa mau tau apa yang aku kerjakan. Ya sudah, akupun larut dengan dunia gelap yang ku ciptakan sendiri. Sesungguhnya aku bukan orang yang pandai untuk menutupi kelemahan diri sendiri sehingga hasilnya pun aku yang menjadi korbannya. Korban kebiadaban cinta. Aku menunggu berita yang takkan pernah sampai ketanganku. Walaupun sudah banyak yang mencaci tetap saja aku menunggu tanpa pernah aku memikirkan yang ku tunggu tidak pernah member respon sedikitpun kepadaku.
Pernah suatu hari itu, ia sepertinya mencari-cari aku yang sudah hampir mati dengan perasaanku sendiri. Ia berkata bahwa kita harus menjalani hubungan ini sampai pada titik tertentu yang mungkin akan mengakhiri semuanya. Itu sangat bodoh menurutku. Apa ia tidak pernah berpikir bila kita menjalani suatu hubungan pastilah itu untuk akhir yang baik bukan mencari tahu kapan akan berakhirnya hubungan ini. sangat bodoh dan pengecut sekali.
Sangat disayangkan bahwa aku telah kalah dalam keadaan. Pada awalnya yang mengaku kalah dengan keadaan adalah dia yang memulainya. Lagi dan lagi, keadaan yang mengatur semuanya. Mengatur hak asasi manusia yang seharusnya bahagia tapi malah mati dalam rasa. Ia berkata bahwa ia sudah tidak sanggup dengan semuanya dan ini adalah salahku yang tak pernah ada saat ia membutuhkan dan ini sudah untuk ketiga kalinya.
Langit kabut pekat itu sudah tidak tahan. Tidak tahan mengeluarkan seluruh muntahannya. Petir dan air hujan. Dan juga aku. Aku sangat marah dan menjadi langit kabut malam itu. haruskah setiap kesempatan hanya diberi tiga kali kesempatan padahal bila kita yakin dengan perasaan sendiri pasti hal ini bisa diselesaikan dengan baik-baik. Aku bukan orang yang selalu penuh dengan amal perbuatan baik, dan begitu juga ia si pemula. Dan juga penyesalan itu memang selalu datang dibelakangan bukan didepan. Aku sangat menyesal cinta apabila aku yang telah mengabaikanmu. Tapi haruskah semua yang kita lalui itu berakhir dengan hanya sekejap mata? Dengan beberapa beban yang tak sanggup kau tanggung dan keadaan yang mematahkan semua ikatan kita. Kau pergi dengan semua luka yang kau tinggalkan.
Alhasil, aku pun mengamuk seamuknya besamaan dengan petir yang dimuntahkan oleh langit malam itu. walaupun suaraku kalah dengan ramainya bunyi hujan yang turun tapi aku tak peduli. Akulah langit kelabu dan pekat pada saat itu. seseorang yang ditinggali oleh kekasih yang sangat ia berarti. Seseorang yang telah kalah dengan keadaan. Dan terakhir kalinya aku memilih mati oleh kehampaan yang tiada berarti ini. mati dengan membawa hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Mencintai orang yang tak pernah mencintaiku lagi.

buat seseorang

baunya, bayangnya, rasanya, ciptanya, janjinya dan kesetiaannya ternyata hanya bualan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dan akibatnya. Hampa yang memenangi keadaan ini. tanpa kasih, sayang apalagi cinta… aku hanya seorang manusia yang diselimuti kabut berbau busuk yang membawa segala petir kenangan yang tak berhenti-henti menyambar. Sungguh menyakitkan. Aku patah hati”

Siang yang tanpa panas dan dingin. Semuanya terasa hambar tanpa sentuhan sedikitpun rasa . sudah aku bilang…hambar. Aku coba untuk pergi entah kemana kaki dan pikiran ku pergi. Aku coba untuk membiarkan kakiku berpikir sendiri tanpa aku roh-ku yang memerintahkannya. Pergi menjauh dari kehampaan yang semakin ku jauhi semakin mendekat, menusuk tanpa pamrih dan tanpa ampun. Semakin jauh semakin melekat bagai kawat si-Hampa ini. mengesalkan hati.

Tapi ada yang lain disiang ini. Aku pergi ketempat yang tak seharusnya aku pergi. Tanpa sadar aku sudah ke taman di sekitar komplek rumah yang paling aku hindari. Akupun tak pernah tau kenapa aku kesini. Yang pastinya tempat ini adalah tempat terkutuk bagiku, tempat dimana aku ditinggal oleh kekasihku yang lebih memilih wanita lain . ya sudahlah , aku bukan orang yang suka untuk mengenang peristiwa kemaren. Hanya akan membawa luka yang takkan pernah berenti sakitnya. 

Ditempat duduk dibawah pohon kertas yang rindang itu masih terbayang-bayang olehku kejadiaan itu. huff… aku hanya bisa menghela nafas. Menyesali kenapa pikirnku menyusun rencana yang tak pernah kuketahui sendiri dan kakiku menjadi perantaranya. Aku malah berjalan maju ketempat duduk yang pernah menjadi favorit ku kemaren. Aku duduk dibatu kasar itu. kupegang…kuresapi…kuusapi…hanya sekedar untuk mengenang hatiku yang masih terluka…aku menghela nafas lagi…huff….

Inikah rasanya patah hati??? Jujur, aku tak pernah menyadarinya. Bahkan aku tak pernah membayangkannya. Aku juga tak pernah ingin tau ini adalah resiko bila kita mencintai orang. rasanya hanya sia-sia yang tak ada habisnya. Menyesal aku membiarkan kakiku. 

Hanya duduk dan menghela nafas. Sesekali aku palingkan wajahku sekeliling yang kosong. Hanya penuh dengan pohon, bunga, batu dan hampa. Aku sendiri di tempat yang sangat luas ini. ini rasanya kesepian… benar kata orang. sepi itu bisa membunuh hati. Lagi-lagi aku kalah dengan si-Hampa. Ia benar-benar telah merusak moralku hari ini. akhirnya aku memilih menjerit sejerit-jeritnya tapi didalam hati. Sungguh tak kuasa untuk memilih mengeluarkannya keluar dengan leluasa. Aku tak sampai hati bila ada satu atau beberapa orang mendengarkan rintihan dan jeritan kesunyian hatiku yang telah lama ku simpan . tak akan pernah aku memberitahu orang lain bagaimana rasanya aku. Sakitnya tak pernah terkatakan.

Setelah 10 menit aku merenggangkan mukaku yang telah kusut oleh perasaan. Wajahku sudah seperti orang yang baru habis melahirkan. Sangat kelihatan lelahnya. Masih duduk dibatu kasar ini, aku mencoba merenung sejenak. Mencoba mengingat kenangan manis yang pernah aku cipta dulunya. Tentunya sewaktu aku masih bersama dia. Orang yang telah membuat aku mati rasa sekarang. Ia pernah berkata ini dan itu. segalanya sungguh membuai aku. Mengantarkan aku ketempat yang tak pernah aku temui didunia. Kata-katanya adalah ramuan paling mujarab yang pernah aku temui. Dan itu takkan terulang lagi.

Bertemu dengannya adalah hal yang terindah dari indah-indah yang pernah ada didunia. Selalu saja tak pernah terbayangkan. Dan tak pernah tebayangkan juga ia akan pergi meninggalkan aku. Entah malang, entah sial. Yang aku tahu, itu hanyalah sebuah bentuk dari takdir. Takdir terindah dan terburuk yang pernah aku temui. Akhirnya pun aku terus mengingat-ingat kenangan manis yang lama-lama berubah menjadi pahit. Aku pun menjerit lagi. Tak seharusnya aku mengingat ini. tak seharusnya aku kembali kesini. 

10 menit selanjutnya aku berpikir lagi kenapa aku kesini. Apakah karena pikiranku hanya ingin aku membuang semuanya…sehingga ia membiarkan aku yang kosong untuk kesini. Untuk mengakhiri kebohongan yang selama ini ia ciptakan. Pikiranku membuat hatiku untuk lega sendirinya dengan mengingatnya sekarang berarti aku telah membuangnya. Membuang kenangan yang telah aku rintih tadinya. Membuang segala kebodohan yang telah aku perbuat selama ini. dan ku lihat sekelilingku lagi. 

aku mendapatkan seekor kupu-kupu yang terbang . tapi anehnya ia malah ketempatku. Terbang kehadapan mukaku seolah-olah berkata bahwa aku tidak boleh larut disini saja. Masih banyak batu-batu lain di taman ini. yang lebih halus dan lebih nyaman bila diduduki dengan berbagai macam bunga disekelilingnya. Kupu-kupu itu pergi. 

Sontak akupun langsung beranjak dari tempat dudukku yang kasar tadi. Akupun menyadari betapa aku bodoh untuk meratapi yang telah pergi itu. masih banyak yang lebih baik darinya. Lebih banyak yang akan lebih mengerti aku lebih dari dia yang malah menyia-nyiakan aku demi orang yang tak jelas asal-usulnya. Sekarang aku malah merasa lebih bebas. Aku berlari mengejar kupu-kupu itu. kali ini bukan dengan pikiranku dan kakiku yang menjadi perantara. Melainkan dengan segala semangat perasaan dan hati yang aku miliki. Aku seperti terbang.

Terima kasih cinta. Rasa sakit yang kau berikan ternyata hanya sebuah perantara. Bahwa aku akan mendapatkan seseorang yang lebih darimu. Lebih mengerti aku yang lemah dan rapuh ini. aku telah memutuskan untuk tidak tergantung lagi padamu. Karena aku telah menemui duniaku dan kau juga telah menemukan dunia barumu. Kita impas. Maafkan aku atas segala kekurangan yang sering aku lakukan padamu. Tetap kau yang menjadi terbaik selama hidupku. Walaupun itu hanya kata-kataku yang dulu…

Rabu, 06 Juli 2011

perahu senja dan ayah

Ayah adalah seorang pelaut . ia sepertinya memang dilahirkan dan dibesarkan untuk melaut. Mengarungi samudera demi samudera yang penuh dengan kekayaan tak terkata.  Hampir setiap hari ia melaut untuk mencari nafkah. Pergi sore dan pulangnya sore lagi. Seharian ia dilautan dengan bekal yang selalu disiapkan ibu dengan seadanya tentunya bekal kesukaan ayah. Ubi rebus. Ia melaut dengan saudara lelakinya sendiri menggunakan perahu warisan dari ayahnya terdahulu.

Perahu itu sudah menjadi teman seperjuangan ayah selama ini. Apabila perahu itu rusak ataupun bocor, ia dengan sigap langsung membetulkan dan mencari kayu terbaik dari hutan diseberang untuk merakitnya kembali menjadi seperti semua dengan ilmu yang juga diwarikan oleh almarhum kakek. Ayah juga menamai perahunya itu dengan sebutan “perahu senja”. Aku tak pernah menanyai kenapa ayah menamainya senja karena yang aku tau ayah selalu pergi berlayar setiap menjelang senja. Mungkin itu yang menyebabkan ia menamainya perahu senja. Perahu yang seperti senja lebih tepatnya.

Ayahlah orang pertama yang membawaku kelautan dengan perahu senjanya. Ia mengenalkanku dengan sejuta bintang-bintang diatas laut yang tak pernah seramai itu kulihat sebelumnya. Berkelap-kelip indah sekali.
“ayah, kenapa bintang bintang itu terlihat besar sekali? Padahal biasanya ia tak pernah seramai itu. seginya terlihat jelas ayah. Menggemaskan. Asik sekali kerja ayah. Setiap malam melihat bintang-bintang yang indah ini.” Mendengarku berbicara begitu, ayah hanya tertawa kecil dan memalingkan wajahnya keaawan. Dimana para bintang-bintang tersebut berasa.

“itulah yang menghibur ayah selama ini Nana, Di sebelah sana ada bintang kejora” ayah ayah hanya menoleh ke arah timur tanpa menunjuk. Menunjuk adalah salah satu pantangan bila kita sedang berada dilautan.”bintang itu sangat indah sekali adanya. Bagi seorang pelaut angin, bintang dan perahu telah menjadi suatu bagian yang mendarah daging. Tanpanya, kami akan buta arah/” jelasnya dengan semangat.
Angin malam lautan juga sangat dingin. Ia menusuk seperti jarum tajam. Tapi ada ayah yang memelukku dan meninabobokkanku di perahu kesayangannya walaupun tangan satunya sibuk mengulurkan jaring untuk menangkap ikan.
Pernah ayah bercerita tentang perahu senja ini. Cerita yang juga di turunkan oleh almarhum kakek kepada ayah sewaktu ia kecil sama sepertiku.
“taukah kamu Nana? Perahu ini pernah hanyut saat kakek sedang mencari kayu dihutan pulau seberang. Susah payah kakek berenang mengejarya yang semakin jauh ke lautan. Walaupun kakek sangat cakap dalam berenang, ia juga hampir lemas melawan tekanan air laut. Untuk ada paman Ramli yang kebetulan lewat menolong kakek dan menarik perahu ini sehingga bisa di tambatkan ke pantai lagi. Nenekmu yang mendengarkan cerita dari kakek tentang upaya gagalnya mengejar perahu ini hampir saja jantungan karena nyawa kakek menjadi taruhan. Sungguh ayah terkesan dengan perjuangan kakek.” Cerita ayah kepadaku.
Ayah juga sering bercerita bagaimana ia melewati segerombolan gelombang, badai, ikan ganas hanya dengan perahu tua ini. Dan dengan perahu tua ini, ayah juga sudah melewati berbagai teluk, selat, sungai dengannya. Ia pernah berkata bahwa pekerjaannya ini sangat hebat. “Menakhlukan lautan itu bukan hal yang mudah. Kita tidak tau apa yang terjadi disekeliling kita karena yang kita hadapi adalah air air dan air. Tapi itu sangat menantang . penuh adrenalin dan kesemangatan. Semua yang kita kerjakan juga tergantung rezeki kita. Maka dari itu kita sebagai manusia seharusnya sering-sering bersyukur terhadap apa yang kita dapati hari ini.” Jelas ayah. Ayah sungguh menakjubkan aku pada saat itu.
Dari senja berganti senja yang selanjutnya, aku dan ibu selalu menunggu kepulangan ayah. Aku tak peduli bila seandainya ayah hanya mendapatkan ikan sedikit karena aku tau ayah sudah berjuang habis-habisan dalam pekerjaan kebanggaannya ini. Kadang-kadang ia membawakan batu karang yang tak sengaja ia dapati sewaktu menyelam dilaut  untukku.
“ batu karang ini adalah salah satu keindahan dari lautan nak, letak didalam akuarium supaya ikan-ikan dari rawa yang kamu ambil bisa bermain dengan riangnya seperti kamu.”
 Bagi aku yang seorang anak pulau terpencil, yang jarang mendapatkan sepatu baru, boneka ataupun baju baru,ada hal ini lebih baik dari pada semua itu. kami jadi lebih kreatif menciptakan suatu mainan dengan modal ilmu para ayah kami. Bahan-bahannya dari alam kami yang kaya raya dan kami akan mempraktekkan mainan kebanggaan kami itu dengan wajah lugu anak pinggiran kota yang baru mendapatkan baju baru. Sungguh berisik dan bahagia tak pernah berhenti ketawa.
Kami juga sering memilih untuk berenang dipantai dari pada diajak ibu kepasar untuk membeli sayur. Bermain-main di pantai yang pasirnya putih bersinar, airnya juga takkalah jernih. Mempesona. Tapi entah mengapa yang lebih mengasikkan bagiku adalah bermain-main di perahu senja ayah. Berenang sebentar, aku naik lagi ke perahu ayah dan berenang lagi. Itu-itu saja yang aku lakukan dipantai. Ketika aku dan teman-temanku capek berenang, kami pasti naik ke perahu ayah masing-masing. Sekedar beristirahat dan berlagak berjemur seperti yang dilakukan orang barat. Senangnya kami pada masa itu.
Tapi sekarang, ayah sudah pergi jauh dari aku dan ibu. Aku yang seorang anak tunggal dan seorang wanita pastilah tak boleh meneruskan tugas ayah untuk membawa perahu senja berkelana. Pamanku juga tidak melaut lagi. Ia memilih beralih propesi dengan mencoba berdagang di kota lain bersama anak dan istrinya. Sungguh kadang aku menyesal kenapa dilahirkan sebagai seorang wanita dan hanya seorang tak ada kakak ataupun abang dirumah yang menemani ibu yang sendiri serta lama kelamaan termakan oleh waktu di tinggal suami tersayang dan ayah untukku.

Sekarang aku dan ibu hanya mempunyai perahu senja yang itupun tergeletak dipantai tempat aku sering bermain sewaktu kecil. Ia ibarat harta karun yang tak terjamah. Ada tapi terlupakan. Aku hanya berharap suatu saat nanti aku akan bisa mewariskan perahu senja ayah kepada seorang lelaki dari keturunanku yang akan mengajarkan perbintangan, arah mata angin, dan membetulkan perahu senja ayah walaupun itu sepertinya tidak mungkin karena senja sekarang tidak sama dengan senja terdahulu. Begitupun perahu senja dan ayah.

Mimpi kebangetan yang pernah dimimpiin

langsung saja...

Malam itu gua bobok tapi belum cuci kaki dan cuci tangan. Eh, mimpinya langsung mimpi ekstrim disepanjang sejarah gua mimpi. Gua mimpi diundang  Matthew Bellamy/vokalis MUSE, Band yang paling gua IDOLA-kan untuk menghadiri konser LIVE nya tapi kok disalah satu daerah diindonesia...(--_--“?)
Langsung saja ke alam bawah sadar gua (alam mimpi)
Gua sedang asik-asikan duduk bareng teman gua yang entah siapa gua lupa (kalo lo mimpi pasti 5% aja lo inget…selebihnya Buraamm, yakin deh”, tiba-tiba ada yang datang dengan pakaian kayak yang dipilem MIB serba hitam plus pake kaca mata hitam juga. sontak gua kaget dong. Dia nanya macem-macem sama gua dan gua hanya inget satu pertanyaan aja. (ini mimpi terparah kayaknya…)
Dia nanya : “makanan kesukaan anda apa?”
Gua jawab : “mie ayam…”
Hening…
Trus dia langsung ngasih gua sejenis karcis. Gua liat-liat bentuknya putih doang gak ada tulisan apapun. Kalo pun itu uang tapi putih polos gitu lebih mirip tissue toilet. Mana lembek lagi. Gua tanyain ke dia.
“ini apaan om?” (gaya gua sok akrap, padahal ngimpiii)
“itu tiket masuk gratis nonton konser MUSE live di Octarina Batam. Entar segala keperluan lo ditanggung sama Morgan”. Katanya yang begitu lurus, gak ada cengkokannya. Trus ya gua kaget.
“ah, bohong banget sih luh Om, mau nipu jangan gini dong gayanya. Masa tissue toilet gini lo bilang tiket masuk konser MUSE. Mana di Batam lagi. jauh amet…” jelas gua
“nih nomor Hp-nya Morgan. Dia sedang jalan-jalan di Nagoya Hill sendiri. Anda telpon saja bila tidak yakin”. (harus ya morgan lagi, kok dia jalan-jalan sendirian di mall? Makin gak jelas nih­)
“ya udah sini gua telpon.” Gua liat nomornya kok Cuma 4 angka. 414*. Aneh… langsung aja gua telpon ternyata masuk
“hellooh…” katanya
“hmm. Bener nih morgan? Bener gua dapet tiket gratis nonton konser MUSE di Batam? Ah, bule penipu luh…” gua malah marah-marah
“hohoho. Datang saja. Anda adalah salah satu fans fanatic MUSE yang kami acak untuk mendapatkan tiket gratis. Anda harus datang ke konser OK!” Tuutt…telponnya ditutup.
“anda sudah yakin?” kata om baju hitam
(pliss deh, mana bisa gua yakin dengan sikap luh yang kayak maksa gini. Yang ada malah bikin gua takut.)
“hm….trus gimana caranya gua pergi ke Batam. Gua gak berduit” jujur…
“ini segala keperluan anda. Kan saya sudah bilang tadi. Segalanya itu sudah di siapin”
Dia ngasih koper satu warna merah tapi ada tulisan MUSE nya.
Eh tiba-tiba suasana berubah. Gua udah dipesawat…(ini ajaibnya mimpi). Temen yang duduk di samping gua dah berubah jadi orang lain dan kali ini gua kenal. Dia temen deket gua, Dian.
“eh, diundang juga ya luh?” Tanya dia ke gua.
Seharusnya gua yang nanya gitu ke dia.
“lu tu kok bisa diundang juga?? Lu kan bukan Fans nya MUSE???” Gua heraaan sumpah…
“mana gua tahuk. Yang pastinya gua di undang ya gua ikut.” Udah ngomong gitu dia tidur. (dasar mimpi)
Dan tiba-tiba lagi suasana berubah lagi. gua naik taksi untuk ke konsernya MUSE di Octarina entah dimana. Rasanya nih tempatnya kok salah ya. 1…2…3… sampai deh...(gua gak inget sepanjang perjalanan apa aja yang gua lakuin, om baju hitam pun gak ada lagi). gua sampai di suatu lapangan tepi pantai luas yang didepannya ada Stadium kayak di Wembley Stadium. Gua keburu banget untuk masuk. Didalamnya gua denger Matthew udah nyanyi aja tuh lagu Knight Of Cydonia. Suaranya gak tahan ah,
Gua lari…lari…lari…tapi kok rasanya lama banget. Lambaat aja gua larinya. Gak jelas banget dan gak sampe sampe. Gua malah sampe ke suatu ruangan yang gak banget. Kosong melompong. Suaranya Matthew juga hilang…TT__TT,
“duh nyasar…” piker gua.
Gua lari-lari lagi deh, gak tau kemana arahnya yang penting gua lari. Eh tiba-tiba gua kok bisa berada di belakang panggung... suaranya Matthew jelas banget…dia bilang
“ARE YOU CRAZY KIDS” !?!?!?!?!?!?!?!?!?
“YESSSS!!!!” kata orang yang bejibun.
Gua lari lagi pengen ke tempat Matthew konser. Eh nyasar lagi . (mimpinya nyesetin gua banget…T_T)
Udah itu, tiba-tiba gua udah hamper nyampain mereka. Tinggal buka tirai aja. Nyampe deh gua di panggung utamanya MUSE konser.
1…
2…
3…
Gua buka tuh tirai. Tapi kok…kosong…
dan gua denger ada yang manggil-manggil gua. Akhirnya gua tersadar. Gua kembali kealam nyata. Beberapa detik gua diem. Ngedit pikiran yang masih gak percaya dengan semua yang gua mimpiin.
“banguuunnn suzhy….dah jam berapa ni…”
Sumpe lo…gua bangun dengan semaput-semaputnya orang baru habis lari dan ternyata yang gua alamin itu Cuma mimpi. Mimpi diundang oleh MUSE untuk nonton konsernya yang NYESETIN gua mulu.
Mulai dari hari itu, GUA BERJANJI… GUA PASTI AKAN NONTON KONSER MUSE DI DUNIA NYATA AJA. GUA KAPOK KALO CUMA MIMPI AJA. GUA MAU YANG ASLI…KETEMU MATTHEW, DOM, DAN CRISS…
CAM KAN ITU PARA MUSER….
#Cheerss….
Ini cerita gue, apa cerita lo???

Selasa, 16 November 2010

SELF INTRODUCTION

Assalamuallaikum WR.WB


Hallo semuanya.....
perkenalkan Gw Suzhy yang punya neh blog. 
di blog ini, gw akan memberikan sedikit pengalaman,keceriaan,pengalaman dan pengetahuan gw 
kepada kalian yang sempat join ke Blog gw yang sangat sederhana ini..
gw harap, kalian senang.
kalo ada yang salah atau gak berkenan di hati , pemikiran, pendengaran, penglihatan kalian, 
gw harap maklum... gw hanya makhluk tuhan yang takkan mencapai tahap ke sempurnaan.
karena yang sempurna hanya ALLAH SWT.

Demikian Perkenalan singkat kita.
kalo ada kritik dan saran, bisa langsung aja ke E-mail, Facebook, atau Twitter gw OK!!!


SEE U.....