kadang, sepagi apapun engkau mengharap embun,
yang tersebar ditepian jendela-jendela mimpimu,
tetap saja, engkau kalah cepat dengan mentari
yang sangat mudah meebur segala kemungkinan yang tersisa.
lalu, apakah akhirnya engkau mengeluh?
dengan yang telah terjadi?
yang kau harapkan hilang sebegitu angin yang menghembus didepanmu
tanpa menyisakan sedikitpun pelukan.
akhirnya bunga juga akan layu sebelum senja
mati dibibir kumbang jantan.
sebelum engkau sempat berkenalan dengannya yang mengucup malu
diantara semua yang sia-sia,
seharapku, engkau ialah yang melihatku paling pertama
dan paling perakhir ketika aku menutup mata.
bisakah?
atau bualan yang begitu basikah?
tentang janji.
pasir pantai senja yang ranum,
pelukan hangat dari belakang,
dan kaki yang meraba kejutan pecahan ombak pantai.
engkau tetap hidup sebagai sebuah ingatan yang mengabadi jauh.
entah sampai kapan-kapan yang menjadikannya ada.
berjanjilah dalam kelemahan kita sendiri
cinta kamu itu indah.
teruntuk kamu @PelukisLara
yang tersebar ditepian jendela-jendela mimpimu,
tetap saja, engkau kalah cepat dengan mentari
yang sangat mudah meebur segala kemungkinan yang tersisa.
lalu, apakah akhirnya engkau mengeluh?
dengan yang telah terjadi?
yang kau harapkan hilang sebegitu angin yang menghembus didepanmu
tanpa menyisakan sedikitpun pelukan.
akhirnya bunga juga akan layu sebelum senja
mati dibibir kumbang jantan.
sebelum engkau sempat berkenalan dengannya yang mengucup malu
diantara semua yang sia-sia,
seharapku, engkau ialah yang melihatku paling pertama
dan paling perakhir ketika aku menutup mata.
bisakah?
atau bualan yang begitu basikah?
tentang janji.
pasir pantai senja yang ranum,
pelukan hangat dari belakang,
dan kaki yang meraba kejutan pecahan ombak pantai.
engkau tetap hidup sebagai sebuah ingatan yang mengabadi jauh.
entah sampai kapan-kapan yang menjadikannya ada.
berjanjilah dalam kelemahan kita sendiri
cinta kamu itu indah.
teruntuk kamu @PelukisLara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran kalian Dibutuhkan...^^,